Jumat, 16 Desember 2016

Pulau Senua Kabupaten Natuna


Pulau Senua atau Senoa termasuk dalam gugusan pulau Natuna Besar tepatnya disebelah timur pulau Natuna, yang terletak di Laut Cina Selatan dan berbatasan dengan Malaysia. Di ujung pulau dibangun mercu suar sebagai penanda bahwa pulau tersebut termasuk pulau terluar Indonesia. Terdapat pula titik dasar TD.031 dan titik referensi TR.031. Pulau Senua secara administratif terletak di Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.

Pulau Senua memiliki ketinggian yang bervariasi antara 0 – 70 m diatas permukaan laut. Kondisi morfologi yang relatif datar terlihat di wilayah bagian Barat – Selatan pulau. Sedangkan kondisi morfologi yang relatif bergelombang sampai berbukit terlihat di bagian Utara – Timur pulau.

Penggunaan lahan di Pulau Senua sebagian besar berupa lahan kosong yang terdiri dari hutan campuran yang umumnya didominasi oleh vegetasi pantai dan tanaman keras berupa pohon kelapa. Selain itu terdapat beberapa bangunan seperti bangunan pembangkit tenaga listrik dan rumah.
Pulau Senua memiliki 2 buah sumur, yaitu sebelah barat berisi air tawar dan sebelah timur berisi air payau. Tipe pasang surut di perairan Senoa adalah campuran condong ke harian tunggal. Sedangkan arus maksimum yang terjadi berkisar antara 0,407 – 0,852 m/dtk dengan arah dominan ke utara dan makin dalam perairan makin besar arus maksimum yang terjadi.
Vegetasi di Pulau Senua pada umumnya didominasi oleh vegetasi pantai yaitu kelompok tumbuhan yang menempati daerah intertidal mulai dari daerah pasang surut hingga daerah di bagian dalam pulau atau daratan dimana masih terdapat pengaruh laut. Tumbuhan ini membentuk zonasi yang khas. Selain vegetasi pantai di Pulau Senua terdapat lokasi yang sering dikunjungi oleh penyu hijau untuk bertelur yaitu di bagian pantai wilayah Selatan pulau. Sedangkan di bagian Utara pulau terdapat Gua Sarang Burung Walet. Sedangkan di wilayah perairan laut terdapat terumbu karang yang cantik dilengkapi cerita legenda tentang Pulau Senua itu sendiri yang berbentuk perut wanita hamil. Terumbu karang di sekitar Pulau Senua membuat biota laut tak berpindah tempat. Ikan langka pun semacam Napoleon Biru terdapat di terumbu karang tersebut.

Akses menuju Pulau Senua, terlebih dahulu harus ke Natuna dengan menggunakan pesawat kecil yang berkapasitas 45 orang jenis poker dan 120 seet jenis boing dari Bandara Hang Nadim, Batu Besar, Batam, Kepulauan Riau; atau dari Bandara Kijang, Tanjung Pinang. Perjalanan dengan pesawat memakan waktu selama kurang lebih 1 jam 30 menit atau dapat juga menggunakan jalur pelayaran dengan kapal Pelni dari Pelabuhan Kijang, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Kapal ini akan kembali lagi ke Natuna satu minggu kemudian. Perjalanan dengan kapal memakan waktu sekitar 30 jam.
Setelah sampai di kota Bunguran ibukota Kabupaten Natuna dilanjutkan perjalanan ke Desa Sepempang lalu di lanjutkan ke Pulau Senua memakan waktu 15 menit, biaya transportasi yang harus kita keluarkan untuk menuju pulau ini ± Rp. 300.000 (pulang-pergi) menggunakan pompong carteran milik nelayan setempat, sedangkan untuk kedepannya akan diadakan sarana transportasi ke Pulau Senua dengan tarif ± Rp. 10.000 untuk 1 (satu) orang.

Menurut catatan Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Pulau Senua setiap tahunnya dikunjungi oleh wisatawan asing dari berbagai mancanegara dengan menggunakan kapal pesiar jenis cruiser, orin, dan yacht.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar